News Update
- Sate Petir Pak Nano: Disambar Sate Petir Racikan Pak Nano yang Bikin Ketar-ketir
- Sagoo Kitchen: Gurih Mantap! Nasi Goreng Kunyit Ayam Bledos di Resto Jadoel
- Melewati Garut? Jangan Lupa Makan Enak Dulu di 5 Tempat Ini
- Hotel Indonesia Natour Raih Penghargaan dari ITTA Foundation
- Beda Tahu Petis Bandung yang Dicicip Jokowi dengan Tahu Petis Semarang
- Redjeki Kuliner: Malas Masak? Pesan Saja Ayam Goreng dan Sayur Lodeh Enak Ini
- Sumber Bestik Pak Darmo: Empuk Gurih Bestik Lidah yang Menggoyang Lidah
- Waroeng Keroepoek : Menikmati Wedang Bergaya Kekinian di 'Cafedangan'
Yang memesona dari Bakpia Day
Selasa,2015-09-08,16:12:08

Merti Bakpia Peserta kirab membawa gunungan yang berisi kue Bakpia saat melintas di Jl. KS. Tubun, Ngampilan, Yogyakarta, Minggu (14/9/2014). Sebanyak 9.000 Bakpia diperebutkan melalui dua gunungan yang diarak pada acara Merti Bakpia dan diikuti 100 pengrajin Bakpia di wilayah Ngampilan
Yogyakarta - Warga Kelurahan Ngampilan Kota Yogyakarta bersiap menggelar kegiatan tahunan Bakpia Day 2015 yang telah masuk dalam agenda pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.
"Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2012 dan terus berlanjut hingga penyelenggaraan keempat pada tahun ini," kata Koordinator Tim Kreatif Bakpia Day Jilid IV, Abdon Zennen di Yogyakarta, Selasa.
Kegiatan Bakpia Day akan diselenggarakan pada Senin (14/9) dalam kirab gunungan bakpia yang menempuh rute dari Kantor Kelurahan Ngampilan dan berakhir di bekas pabrik tegel Kuntji, serta brebegan bakpia atau berebut gunungan bakpia.
Pada acara kirab, akan diarak dua gunungan bakpia yaitu Gunungan Lanang yang terbuat dari sekitar 4.000 buah bakpia dan Gunungan Wadon yang terbuat dari sekitar 2.000 buah bakpia serta 2.000 buah bakpia yang dibawa oleh peserta kirab.
Berat total bakpia yang dibawa bisa mencapai empat kuintal. Gunungan bakpia tersebut akan direbut oleh masyarakat.
"Kami tidak menggunakan kata gerebeg tetapi berebeg. Maksudnya tetap sama, yaitu memperebutkan gunungan, katanya.
Ia menyebut bahwa kegiatan kirab tersebut diikuti 13 rukun warga yang ada di Kelurahan Ngampilan. Setiap rukun warga mengirimkan satu tim yang terdiri dari 20 orang.
Selain menampilkan dua gunungan bakpia, di dalam kegiatan kirab juga akan ditampilkan berbagai potensi seni dan budaya masyarakat di antaranya bregada rakyat yang memakai atribut prajurit Keraton Yogyakarta, perajin bakpia di Kelurahan Ngampilan yang membawa produknya masing-masing, seni kothekan, serta kesenian liong dan barongsai.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa bakpia adalah makanan khas Yogyakarta yang pusatnya berada di Ngampilan khususnya di sekitar Pasar Pathuk," katanya.
Sementara itu, Lurah Ngampilan Maryuni mengatakan, selain kirab gunungan bakpia, terdapat rangkaian kegiatan lain yang dilakukan selama Bakpia Day di antaranya gelar potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta gelar potensi budaya yang dilakukan pada Minggu (13/9) di pelataran bekas pabrik tegel Kuntji.
"Tidak hanya bakpia saja yang terkenal dari Ngampilan, tetapi juga kuliner oseng-oseng mercon," katanya.
Selain kuliner, akan ditampilkan berbagai kesenian seperti tarian, musik dan ketoprak.
"Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2012 dan terus berlanjut hingga penyelenggaraan keempat pada tahun ini," kata Koordinator Tim Kreatif Bakpia Day Jilid IV, Abdon Zennen di Yogyakarta, Selasa.
Kegiatan Bakpia Day akan diselenggarakan pada Senin (14/9) dalam kirab gunungan bakpia yang menempuh rute dari Kantor Kelurahan Ngampilan dan berakhir di bekas pabrik tegel Kuntji, serta brebegan bakpia atau berebut gunungan bakpia.
Pada acara kirab, akan diarak dua gunungan bakpia yaitu Gunungan Lanang yang terbuat dari sekitar 4.000 buah bakpia dan Gunungan Wadon yang terbuat dari sekitar 2.000 buah bakpia serta 2.000 buah bakpia yang dibawa oleh peserta kirab.
Berat total bakpia yang dibawa bisa mencapai empat kuintal. Gunungan bakpia tersebut akan direbut oleh masyarakat.
"Kami tidak menggunakan kata gerebeg tetapi berebeg. Maksudnya tetap sama, yaitu memperebutkan gunungan, katanya.
Ia menyebut bahwa kegiatan kirab tersebut diikuti 13 rukun warga yang ada di Kelurahan Ngampilan. Setiap rukun warga mengirimkan satu tim yang terdiri dari 20 orang.
Selain menampilkan dua gunungan bakpia, di dalam kegiatan kirab juga akan ditampilkan berbagai potensi seni dan budaya masyarakat di antaranya bregada rakyat yang memakai atribut prajurit Keraton Yogyakarta, perajin bakpia di Kelurahan Ngampilan yang membawa produknya masing-masing, seni kothekan, serta kesenian liong dan barongsai.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa bakpia adalah makanan khas Yogyakarta yang pusatnya berada di Ngampilan khususnya di sekitar Pasar Pathuk," katanya.
Sementara itu, Lurah Ngampilan Maryuni mengatakan, selain kirab gunungan bakpia, terdapat rangkaian kegiatan lain yang dilakukan selama Bakpia Day di antaranya gelar potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta gelar potensi budaya yang dilakukan pada Minggu (13/9) di pelataran bekas pabrik tegel Kuntji.
"Tidak hanya bakpia saja yang terkenal dari Ngampilan, tetapi juga kuliner oseng-oseng mercon," katanya.
Selain kuliner, akan ditampilkan berbagai kesenian seperti tarian, musik dan ketoprak.
Berita Terkait
- 1CENIL BIHUN NANAS
- 2Pancong Balap, Kuliner Tradisional Khas Bekasi
- 3Melewati Garut? Jangan Lupa Makan Enak Dulu di 5 Tempat Ini
- 4Ayam Betutu dan Ayam Besisit, Olahan Ayam Asli Pulau Dewata
- 5Lele Goreng Sudah Biasa, Istana Lele Sajikan Lele Bakar Organik
- 6Es Daluman Minuman Khas Bali yang Bikin Segar